SEJARAH
MUHAMADIYAH
Muhammadiyah ialah
suatu organisasi yang berdasarkan agama Islam, sosial, dan kebangsaan; sebuah
organisasi sosial Islam yang terpenting di Indonesia sebelum Perang Dunia II
dan juga sampai sekarang ini.[1][1] Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal
18 November 1912 bertepatan dengan tanggal 18 Zulhijjah 1330 H, oleh Kiyai Haji
Ahmad Dahlan atas saran yang diajukan oleh murid-muridnya dan beberapa orang
anggota Budi Utomo untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan yang bersifat
permanen
SEJARAH
BERDIRINYA NAHDLATUL ULAMA’ (NU)
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan di Surabaya pada tanggal 31 januari 1926 M
bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1444 H oleh kalangan ulama penganut madzhab
yang sering menamai dirinya sebagai golongan Ahlussunnah Waljama’ah yang di pelopori oleh K.H. Hasyim Asy’ari
dan K.H. Abdul wahhab Hasbullah
SEJARAH
BERDIRINYA PERSATUAN ISLAM (PERSIS)
Persatuan Islam didirikan di Bandung
pada tanggal 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok orang Islam yang
berminat dalam studi dan aktivitas keagamaan, yang dipimpin oleh Zamzam dan
Muhammad Yunus.
Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Jam'iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) berdiri pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang pertama, di Jakarta. Pengakuan hukumnya sendiri baru dikeluarkan pemerintah Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915.
Tokoh sentral pendirian Al-Irsyad adalah Al-'Alamah Syeikh Ahmad Bin Muhammad Assoorkaty Al-Anshary, seorang ulama besar Mekkah yang berasal dari Sudan. Pada mulanya Syekh Surkati datang ke Indonesia atas permintaan perkumpulan Jami'at Khair -yang mayoritas anggota pengurusnya terdiri dari orang-orang Indonesia keturunan Arab golongan sayyid, dan berdiri pada 1905.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar